PRINGGOLAYAN – Dalam misa Kamis Putih I di Gereja Santo Paulus Pringgolayan, Kamis (17/4/2025), Vikaris Paroki Pringgolayan, Romo Yustinus Joko Wahyu Yuniarto Pr menyampaikan empat hal.
Hal pertama yang disampaikan Romo Yuyun dalam homilinya itu terkait acara selamatan yang biasa dilakukan orang Indonesia.
“Upacara selamatan pasti selalu dengan potong ayam, potong kambing, potong sapi untuk dipersembahkan,” kata Romo Yuyun.
“Itu tidak perlu dilakukan untuk Tuhan. Jadi, kalau mau motong ayam atau apapun itu, maka itu hanya untuk sajian bagi yang datang ke acara itu saja,” terangnya.
Sedangkan yang kedua, Romo Yuyun ingin agar umat Katolik yang datang ke gereja mau bercerita. Ada keinginan untuk bercerita atau mengobrol tapi dengan Tuhan.
Jadi perayaan ekaristi itu tentang segala sesuatu untuk menyambut Tuhan Yesus hadir dan umat dapat bercerita dengan Tuhan.
Hal ketiga ialah tanda cinta atau “tresno” terhadap Tuhan lewat ekaristi.
“Contohnya, kita saat ingin bertemu dengan pacar, maka pasti ingin ketemu lama. Maka kalau cinta pada Yesus, ya sudah harus mau berlama-lama dengan Tuhan di gereja,” ujar Romo.
Jika sudah cinta pada Tuhan, maka ketika mau ke gereja, semua harus dipersiapkan dengan baik. Salah satunya dengan mandi bersih dan mengenakan pakaian sopan dan datang tidak terlambat.
Selain itu, umat diharapkan dapat mengikuti perayaan ekaristi dengan penuh, atau dari lagu pembuka hingga lagu penutup.
Sementara hal keempat atau yang terakhir ialah menyangkut upacara pembasuhan kaki Para Rasul oleh Yesus Kristus.
“Upacara basuh kaki itu bukan urusan minta ampun saja. Tetapi Yesus mau mengajak Anda untuk menjadi bagian dari misi Yesus. Atau umat juga mau saling membasuh satu sama lain dalam kehidupan menggereja,” tandas Romo Yuyun.
Diketahui, Misa Kamis Putih di Gereja Pringgolayan, Banguntapan, Bantul, DIY dibagi menjadi dua yakni pukul 17.00 WIB dan misa kedua pukul 20.00 WIB.
Penulis: Albertus Aditya Kurniawan (Litbang Paroki Pringgolayan)
