
WONOSOBO – Lingkungan Santo Ambrosius Paroki Pringgolayan, Bantul sukses menggelar Ziarek Ambrosius 2025, yaitu kombinasi ziarah rohani dan rekreasi yang memperkuat iman dan mempererat kebersamaan umat.
Destinasi utama yang dipilih adalah kota Wonosobo. Acara pada Minggu (1/6/2025) lalu difokuskan pada misa dan ziarah di Taman Rohani Anggrunggondo (Taro Anggro), dilanjutkan dengan kunjungan rekreasi ke Sinsu Park Wonosobo.
Pembiayaan acara ini diambil dari kolekte doa Rosario harian yang berkeliling dari rumah ke rumah umat di lingkungan Ambrosius. Selain umat yang hadir, umat yang ketempatan doa Rosario akan memberikan kolekte lebih besar sebagai pengganti konsumsi.
Puncak acara Ziarek Ambrosius adalah perayaan misa kudus di Taro Anggro. Misa ini dipimpin secara khidmat oleh Romo Mgr. Nicholaus Adi Seputra MSC., Monsignore Emeritus Keuskupan Agung Merauke yang kini menjadi salah satu staf pimpinan di Taro Anggro. Kehadiran beliau memberikan kedalaman rohani bagi seluruh peserta.
Kemeriahan misa semakin terasa dengan kolaborasi apik antara paduan suara Lingkungan Santo Ambrosius dengan kelompok rebana dan angklung dari pihak pengelola Taro Anggro, yang turut dibantu warga setempat.
Harmoni musik dan nyanyian mengiringi setiap bagian perayaan, menciptakan suasana yang syahdu dan penuh sukacita. Selain paduan suara, petugas liturgi pada misa itu dilakukan oleh OMK lingkungan Santo Ambrosius, mulai dari Lektor, pembaca kitab suci, pemazmur, dan putra altar.
Dalam homilinya, Mgr. Emeritus Adi Seputra, MSC, kembali membacakan Surat Gembala Paus Fransiskus dari Vatikan. Surat tersebut secara khusus mengajak umat Katolik untuk lebih berbuat banyak dalam menjadi berkat dan refleksi. Pesan Paus Fransiskus menekankan pentingnya memperkuat semangat harapan dan pertobatan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, Paus Fransiskus dalam surat gembalanya juga menyerukan agar umat Katolik meningkatkan kepedulian terhadap orang-orang yang menderita, termasuk para tahanan, orang sakit, dan mereka yang membutuhkan bantuan.
Diingatkan pula akan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan bertanggung jawab atas sumber daya alam yang telah dianugerahkan. Sebuah pesan khusus juga disampaikan untuk kaum muda, agar mereka berani menjadi “peziarah harapan” dan tidak takut mengambil risiko dalam hidup.
Dalam perayaan Ekaristi mahakudus tersebut, setelah Komuni ada sesi khusus untuk doa penyembuhan. Imam yang membawa Tubuh dan darah Kristus dalam rupa Hosti berkeliling di tengah umat dan bersama-sama memohon rahmat dan belas kasihan Tuhan, termasuk untuk kesembuhan.
Misa Minggu itu tidak hanya dihadiri oleh umat dari Lingkungan Santo Ambrosius dan warga setempat, melainkan juga oleh banyak peziarah yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan Jawa Barat, menunjukkan antusiasme dan kerinduan akan pengalaman rohani yang mendalam.
Usai mengikuti misa dan ziarah di Taro Anggro, seluruh peserta Ziarek Ambrosius 2025 melanjutkan perjalanan menuju Sinsu Park Wonosobo untuk menikmati sesi rekreasi dan kebersamaan.
Saat memasuki toko oleh-oleh, herbal khas Wonosobo yang terkenal dengan nama Purwaceng cukup banyak mendapat perhatian dari pengunjung yang belanja karena khasiatnya yang berguna bagi kesehatan tubuh.
Acara yang diikuti lebih dari 80 umat lingkungan Ambrosius ini diharapkan tidak hanya menjadi momen untuk memperdalam iman, tetapi juga untuk membangun dan memperkuat komunitas umat Lingkungan Santo Ambrosius, sekaligus refreshing untuk keluar dari rutinitas harian.
Penulis: Lingkungan Ambrosius