Mengenal 3 Keistimewaan Bunda Maria, Sudahkah Anda Meneladaninya?
29 Mei 2024 oleh Athanasia Dianri Susetiya Putri, M.Psi., Psikolog
Editor: Romo Yustinus Joko Wahyu Yuniarto, Pr.
Sebagai umat Katolik, ketika memasuki bulan Mei, yang langsung terlintas di benak kita adalah bulan Bunda Maria. Ya, Bunda Maria mendapat tempat yang istimewa dalam Gereja Katolik karena menjadi teladan manusia yang berserah seutuhnya pada kehendak Tuhan Allah sehingga mampu menjawab panggilan-Nya (Luk 1:26-38). Dalam tradisi Gereja Katolik, bulan Mei dipilih sebagai bulan untuk memperingati Bunda Maria karena di negara empat musim, bulan Mei merupakan awal musim semi di mana tanaman bermekaran. Sama halnya dengan Bunda Maria yang membawa ‘Hawa Baru’ sebagai ibu dari semua yang hidup (Santo, 2023).
Penghormatan pada Bunda Maria dirayakan setiap bulan Mei juga diperkuat oleh Paus Pius VII. Ketika Paus Pius VII ditangkap oleh serdadu Napoleon di tahun 1809, beliau berdoa pada Tuhan Yesus melalui dukungan Bunda Maria untuk dibebaskan. Beliau berjanji akan mendevosikan 1 bulan khusus bagi Bunda Maria apabila dibebaskan. Lima tahun kemudian, di tanggal 24 Mei, Paus Pius VII dibebaskan dari penjara. Lahirlah Ensiklik ‘The Month of May’ yang menyatakan bahwa bulan Mei adalah bulan di mana devosi dikhususkan bagi Bunda Maria (Santo, 2023).
Bunda Maria memiliki berbagai keistimewaan yang menjadi teladan bagi kita dalam menjalani kehidupan. Keistimewaan Bunda Maria yang pertama adalah ketaatan. Ketika mendapat kabar dari malaikat bahwa dirinya akan mengandung anak Allah, Bunda Maria mengucapkan kata-kata yang sederhana, namun penuh makna, yaitu “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu” (Lukas 1:38). Kalimat tersebut menggambarkan betapa kuatnya iman Bunda Maria. Ia mampu berserah kepada Tuhan Allah, meskipun tentu tak mudah mendapati kabar bahwa dirinya akan mengandung sementara ia belum menikah. Jika ditarik ke dalam kehidupan kita sehari-hari, terkadang kita menjumpai suatu hal tanpa kita duga sebelumnya yang sangat mungkin membuat kita bertanya-tanya mengapa hal tersebut terjadi pada kita. Bisa jadi kita sulit menerimanya. Di saat seperti itu, alangkah baiknya jika kita meneladani ketaatan dan keberserahan Bunda Maria pada rencana Tuhan Allah. Hal ini selaras dengan temuan penelitian bahwa iman akan mendorong kita untuk mampu berserah pada Tuhan sehingga tingkat stres akan menurun yang berdampak pada kesehatan jiwa-raga (Clements & Ermakova, 2012).
Keistimewaan yang kedua dari Bunda Maria adalah kerendahhatian. Menjadi Ibu dari anak Allah tidak menjadikan Bunda Maria sebagai seseorang yang sombong dan merasa lebih ‘tinggi’ dari orang lain. Bunda Maria justru menunjukkan sikap penuh kasih dan kepedulian kepada sesama. Dalam menjalani hidup, ada kalanya kita mendapat ‘amanah’ lebih yang justru bisa membuat kita jatuh pada sikap tinggi hati apabila kita lengah. Untuk itu, kita perlu meneladani kerendahhatian Bunda Maria. Rendah hati sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk secara akurat memahami dan mengakui keterbatasan diri serta mampu berempati dan menghormati orang lain (Harvey & Pauwels, 2004). Kerendahhatian terbukti berkontribusi pada munculnya emosi positif, sikap mengakui kesalahan, lebih baiknya kemampuan pengambilan keputusan, dan peningkatan kualitas hubungan dengan sesama (Onody dkk., 2020; Worthington dkk., 2017). Bunda Maria sebagai teladan rendah hati dapat menginspirasi kita untuk mengembangkan sikap yang serupa dalam kehidupan sehari-hari.
Selain ketaatan dan kerendahhatian, keistimewaan Bunda Maria yang lainnya adalah keteguhan. Sebagai seorang Ibu, tentu sangat tersiksa melihat anak yang telah dibesarkannya dengan penuh kasih dihina dan disiksa. Meski begitu, Bunda Maria tetap mendampingi Tuhan Yesus di masa-masa terberat-Nya dengan penuh keteguhan iman. Jika dikaitkan dengan kehidupan kita sehari-hari, ada kalanya kita merasa lelah, baik secara fisik maupun batin, dalam memenuhi berbagai tanggung jawab di setiap peran yang kita emban. Adanya keteguhan akan membantu kita untuk tetap setia memegang iman dan menggunakannya sebagai sumber kelegaan yang akan mengubah kepahitan hidup menjadi bermakna (Aten, 2019).
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, mari kita renungkan apakah kita sudah mulai meneladani tiga keistimewaan Bunda Maria melalui setiap peran yang kita jalani. Dengan begitu, di bulan Bunda Maria ini, kita tak hanya memuliakannya melalui devosi yang ditujukan bagi Bunda Maria, namun juga benar-benar merenungkan dan menerapkan keteladanannya bagi kita umat Katolik. Semoga Bunda Maria senantiasa mendoakan kita pada Tuhan Allah kita.
Referensi:
- Aten, J. (2019, January 28). Resilience and spiritual fortitude. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/hope-resilience/201901/resilience-and-spiritual-fortitude#:~:text=DV%3A%20Spiritual%20fortitude%20(SF)%20can%20help%20people%20hold%20onto,of%20suffering%20into%20something%20meaningful.
- Clements, A. D. & Ermakova, A. (2012). Surrender to God and stress: a possible link between religiosity and health. Psychology of Religion and Spirituality, 4(2), 93-107. https://psycnet.apa.org/buy/2011-17687-001
- Harvey, J. H., & Pauwels, B. G. (2004). Modesty, humility, character strength, and positive psychology. Journal of Social and Clinical Psychology, 23, 620–623. https://doi.org/10.1521/jscp.23.5.620.50753
- Onody, A. P., Woodyatt, L., Wenzel, M., Cibich, M., Sheldon, A., & Cornish, M. A. (2020). Humility and its relationship to self-condemnation, defensiveness and self-forgiveness following interpersonal transgressions. Journal of Psychology and Theology, 48(2), 118–130. https://doi.org/10.1177/0091647120911111
- Santo, 2023. (2023, Mei 9). Mengapa bulan Mei disebut sebagai Bulan Maria? detikJateng. https://www.detik.com/jateng/berita/d-6711982/mengapa-bulan-mei-disebut-sebagai-bulan-maria
- Worthington, Jr., E., Davis, D., & Hook, J. (Eds.) (2017). Handbook of humility: Theory, research, and applications. New York, NY: Routledge.
Sumber gambar:
- Dokumentasi Komsos Pringgolayan
- https://pixabay.com/illustrations/ai-generated-virgin-mary-8528125/
- https://pixabay.com/photos/rosary-faith-pray-hands-folded-1211064/
Tentang Penulis
Athanasia Dianri
Leave a Reply