Misa Kamis Putih, Umat Harus Menebar Berkat bagi Orang Lain
PRINGGOLAYAN – Umat Paroki Pringgolayan mengikuti misa yang menjadi awal Tri Hari Suci yakni Kamis Putih, 28 Maret 2024.
Misa Kamis Putih di Gereja Santo Paulus Pringgolayan Banguntapan Bantul DIY dibagi menjadi dua yakni pukul 17.00 WIB dan misa kedua pada pukul 20.00 WIB.
Pada misa Kamis Putih I dipimpin oleh Romo Paroki Pringgolayan Agustinus Ariawan Pr.
Kamis Putih adalah perayaan untuk mengenang kebersamaan Yesus dengan murid-murid-Nya di hari terakhir.
Dalam homilinya, Romo Ariawan mengutip bacaan kedua dari Surat Pertama Rasul Paulus Kepada Jemaat di Korintus.
Bahwa pada perjamuan malam terakhirnya, Yesus mengambil roti dan setelah mengucap syukur serta memberkatinya, Ia memecah-mecah roti itu dan membagikannya kepada murid-murid-Nya.
“Seperti halnya kita. Kita dengan berbagai kharisma bisa memberikan warna tersendiri bagi siapa pun,” kata romo.
Romo Ariawan mengilustrasikannya seperti gelas yang dipecah-pecah, maka kalau diberi sinar akan memancarkan kilauan yang bagus.
“Ibaratnya gereja yang dipecah menjadi kecil maka jadi keluarga. Setiap orang dalam keluarga itu nanti diharapkan bisa menebar atau membagikan berkat bagi orang lain di manapun berada,” harap romo.
Pada perayaan Kamis Putih juga dilakukan prosesi pembasuhan kaki para rasul. Petugas yang menjadi rasul, kakinya dibasuh oleh romo yang memimpin misa.
Menurut Romo Ariawan, pembasuhan kaki memiliki makna bahwa kematian Yesus akan membersihkan kita dari segala dosa.
“Yesus akan membasuh kita dengan darahnya, dan dosa-dosa kita akan dibersihkan,” terang romo.
Selain itu, momen pembasuhan kaki ialah sebagai wujud pelayanan Yesus atau tindakan melayani, bukan untuk dilayani.
Penulis: Albertus Aditya Kurniawan (Litbang Paroki/Lingkungan SPMBG)
Tentang Penulis
Albertus Aditya Kurniawan
Leave a Reply